Langsung ke konten utama

Hal kecil yang disepelekan

Pernahkah kamu berfikir? Ketika kamu bisa makan. Ketika kamu bisa minum.
Tiba-tiba makanan yang kamu makan dibuang karena kamu tak menghabiskannya.
Pernah kalian berfikir? Di sana ada banyak orang yang membutuhkannya sesuap nasi. Ketika kamu tak menghabiskan setengah dari piring itu.  Lalu membuangnya tanpa melihat bahwa ada orang yang di bawahmu membutuhkannya.  Nasi yang kau buang selama ini sangat berguna. Ada yang pontang-panting mencarinya dengan sekuat tenaga.  Ada yang menghabiskan berhari-hari untuk mencari sesuap nasi.  Jujur saja akupun pernah mengeluh soal makanan.  Tapi lambat laun aku sadar.  Bahwa makanan apapun yang kamu makan entah rasanya enak atau sangat tidak enak. Jangan pernah kamu menghina rasa makanan. Seburuk-seburuknya. Apapun rasa makanan jika orang benar-benar membutuhkannya ia akan memakannya.

Mulailah berfikir yang lebih baik.  Jangan menghambur-hamburkan makanan walau hanya sedikit.  Itu bukan berarti pelit.  Tapi, jika kalian menyadari makanan yang selama ini terbuang sedikit demi sedikit.  Jika dalam setahun dikumpulkan jumlahnya menjadi banyak dan bisa di nilai dalam rupiah. Jika rupiah tersebut disumbangkan akan lebih bermanfaat. Di era zaman ini juga banyak tayangan film,  sinetron yang ketika menayangkan adegan tata cara menyantap makanan tidak menghabiskan makanan tersebut. Kemudian meninggalkan separuh sisa makanan itu. Malah pergi seperti makanan itu tak penting baginya.  Membuat orang-orang yang menonton film dan sinetron bisa jadi menirunya.

Bukankah proses padi menjadi beras sangat lama.  Sebelum jadi beras padi harus di selip.  Memisahkan beras dengan kulit kuning yang menutupinya.  Kemudian sebelum menjadi nasi beras harus dimasak terlebih dahulu membutuhkan waktu beberapa menit.  Dan setelah memakannya kamu menyisakan makanan tersebut lalu membuangnya. Hal kecil inilah yang sering disepelekan oleh orang-orang negeri ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah

Mungkin saatnya Aku harus melupakan Racun jingga yang membuatku tergelak Pada dawai rindu Dia yang sekarang berbeda Membuat waktu terlewat sia-sia Memikirkannya Cukup Untuk ini saja Aku berhenti Berharap banyak Tapi Jika dia memang sudah di takdirkan Suatu saat nanti akan bersama Bersama dengannya Maaf Aku tak bisa memberi rangkaian Selain puisi ini Teruntuk kau di sana Wahai Bintang

Puisi : Jiwa yang Bangkit

Jiwa yang Bangkit  29 April 2016 Oleh : F N K Mentari bersinar menatapku  Tapak Kakiku terasa memburu Asa harapanku mengebu-gebu  Lihatlah angin memberikan balutan rindu Ku tatap langit indah menghiasi ruangan hati  Sesaat lintang tujuanku mulai berwarna Ingin sekali ku bersua Mengiringi langkah angin  Inikah yang dinamakan jiwa kebangkitan ku. 

Manisnya Dipandang sebelah mata

Setiap orang tentu mempunyai impian yang sangat besar. Bisa hidup enak, punya rumah sendiri, kuliah di luar negeri dengan beasiswa, naik jabatan, sekolah di SMA favorite, mendapat juara di tingkat provinsi. Namun, ketika seseorang ingin mencapai tujuan itu. Ia harus melalui proses dan liku-likunya. Ada berbagai rintangan yamg harus dilakukan untuk mencapai hal itu. Ketika percaya diri dan keyakinan meningkat. Seseorang pasti di uji seperti cemoohan keinginan, remehan dari lingkungan sekitar bahkan cacian. Pujian menghilang seketika. " Beneran kamu akan mendaftar dokter? Kamu tak cocok? Nilaimu saja segitu!" "ini karyamu? Biar aku saja yang membuatnya." Bahkan orang terdekat denganmu pun bisa memandang sebelah mata. Terkadang ada rasa sakit ketika diremehkan. Wajar seperti itukah. Tetapi jangan membuat hal itu berlarut berfikir jelek terhadap diri sendiri. "Gimana tesnya lolos? Sudah tahap ke berapa?" Dan ketika kamu menjawab tidak lolos. Seketika re...