Langsung ke konten utama

Masa Lalu Jadikan Pelajaran


Pernah gak sih mendengar kata-kata cerminan diri. Mengutip dari seorang guru mata pelajaran sejarah di sekolahku. Kala itu masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah atau bisa disingkat menjadi MI. Saat itu dengan tenang aku mendengarkan celotehan guru IPS. Salah satunya adalah kutipan seperti di bawah ini. 

"Jadikan cermin di spion motor sebagai masa lalumu agar hidupmu menjadi lebih baik." 
Teringat-ingat itu. Kata-kata itu membuatku selalu melangkah ke depan. Terkadang sebelum mulai melangkah aku selalu melihat ke belakang terlebih dahulu.  Karena di sana segudang masa lalu masih tetap di sana. Aku selalu mencoba mengubahnya menjadi yang lebih baik dari masa lalu.
Aku memang memiliki banyak segudang pengalaman yang orang lain enggan memilikinya.

Tapi mungkin kalian juga memiliki pengalaman lebih banyak bahkan pengalaman yang tersulit di hidupmu. Ada segudang pengalaman yang membuatku lebih termotivasi menjalani kehidupan ini.  Pengalaman yang membuatku maju berani melangkah ke depan tanpa ada keraguan dampak negatif atau positif. Bahkan pengalaman terburukku hingga saat ini membuatku lebih semangat, lebih berhati-hati agar kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi. Dan aku bangkit dari hal tersulit dihidupku.  Bukankah setelah kesulitan ada kemudahan

Well,  setiap orang pasti memiliki masa lalu yang harus dijadikan pembelajaran di saat ini. Agar kehidupan di masa depan menjadi lebih baik. Jangan jadikan egomu lebih besar. Jangan berdiri di masa lalu terpuruk.  Jadikan semuanya pengalaman yang berharga. Tetap melangkah ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah

Mungkin saatnya Aku harus melupakan Racun jingga yang membuatku tergelak Pada dawai rindu Dia yang sekarang berbeda Membuat waktu terlewat sia-sia Memikirkannya Cukup Untuk ini saja Aku berhenti Berharap banyak Tapi Jika dia memang sudah di takdirkan Suatu saat nanti akan bersama Bersama dengannya Maaf Aku tak bisa memberi rangkaian Selain puisi ini Teruntuk kau di sana Wahai Bintang

Puisi : Jiwa yang Bangkit

Jiwa yang Bangkit  29 April 2016 Oleh : F N K Mentari bersinar menatapku  Tapak Kakiku terasa memburu Asa harapanku mengebu-gebu  Lihatlah angin memberikan balutan rindu Ku tatap langit indah menghiasi ruangan hati  Sesaat lintang tujuanku mulai berwarna Ingin sekali ku bersua Mengiringi langkah angin  Inikah yang dinamakan jiwa kebangkitan ku. 

Manisnya Dipandang sebelah mata

Setiap orang tentu mempunyai impian yang sangat besar. Bisa hidup enak, punya rumah sendiri, kuliah di luar negeri dengan beasiswa, naik jabatan, sekolah di SMA favorite, mendapat juara di tingkat provinsi. Namun, ketika seseorang ingin mencapai tujuan itu. Ia harus melalui proses dan liku-likunya. Ada berbagai rintangan yamg harus dilakukan untuk mencapai hal itu. Ketika percaya diri dan keyakinan meningkat. Seseorang pasti di uji seperti cemoohan keinginan, remehan dari lingkungan sekitar bahkan cacian. Pujian menghilang seketika. " Beneran kamu akan mendaftar dokter? Kamu tak cocok? Nilaimu saja segitu!" "ini karyamu? Biar aku saja yang membuatnya." Bahkan orang terdekat denganmu pun bisa memandang sebelah mata. Terkadang ada rasa sakit ketika diremehkan. Wajar seperti itukah. Tetapi jangan membuat hal itu berlarut berfikir jelek terhadap diri sendiri. "Gimana tesnya lolos? Sudah tahap ke berapa?" Dan ketika kamu menjawab tidak lolos. Seketika re...