Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Kopi bukan rasa Pahit

Kalian pernah merasakan pahit kehidupan. Jika pernah itu memang pernah di lalui oleh orang-orang yang bangkit akan asamnya kehidupan. Nyatanya hidup ada rasa manis dan asin.  Seperti garam,  kopi,  mangga dan gula. Karena bagiku tanpa garam hidup terasa hambar seperti sayur asam tanpa garam itu sangat membuat beberapa orang yang merasakannya akan tiba-tiba mengeluh.  Dan sering memilih tidak untuk memakannya kecuali ia benar-benar merasa kelaparan. Juga kopi yang pahit, jika kamu pernah meminum kopi kalian akan merasakan rasa pahit seperti pahit hidup. Karena kopi tanpa susu atau gula itu seperti pahit di antara titik semu yang berujung pahit.  Eits, bukan berarti setelah kamu minum kopi akan merasakannya juga. Asam ya aku menyukai rasa asam apalagi ketika di campur gula. Menurutku itu memberikan sensasi elemen yang berbeda ketika merasakannya. Tapi ada juga beberapa orang yang tak menyukai asam. Menurutnya kebanyakan merasakan gigi linu atau semacamnya. Namu...

Masa Lalu Jadikan Pelajaran

Pernah gak sih mendengar kata-kata cerminan diri. Mengutip dari seorang guru mata pelajaran sejarah di sekolahku. Kala itu masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah atau bisa disingkat menjadi MI. Saat itu dengan tenang aku mendengarkan celotehan guru IPS. Salah satunya adalah kutipan seperti di bawah ini.  " Jadikan cermin di spion motor sebagai masa lalumu  agar hidupmu menjadi lebih baik ."  Teringat-ingat itu. Kata-kata itu membuatku selalu melangkah ke depan. Terkadang sebelum mulai melangkah aku selalu melihat ke belakang terlebih dahulu.  Karena di sana segudang masa lalu masih tetap di sana. Aku selalu mencoba mengubahnya menjadi yang lebih baik dari masa lalu. Aku memang memiliki banyak segudang pengalaman yang orang lain enggan memilikinya. Tapi mungkin kalian juga memiliki pengalaman lebih banyak bahkan pengalaman yang tersulit di hidupmu. Ada segudang pengalaman yang membuatku lebih termotivasi menjalani kehidupan ini.  Pengalaman ya...

Sudah

Mungkin saatnya Aku harus melupakan Racun jingga yang membuatku tergelak Pada dawai rindu Dia yang sekarang berbeda Membuat waktu terlewat sia-sia Memikirkannya Cukup Untuk ini saja Aku berhenti Berharap banyak Tapi Jika dia memang sudah di takdirkan Suatu saat nanti akan bersama Bersama dengannya Maaf Aku tak bisa memberi rangkaian Selain puisi ini Teruntuk kau di sana Wahai Bintang

Tentang Rindu

Pada suatu malam Aku masih ingat Bayang-bayang itu Entah kenapa? Masih membekas di lubuk ini Kadang terketuk tapi masih menutup lagi Pada suatu malam Rindu ini mulai tersayat Oleh sebuah belati Kadang rasanya sakit Ketika rindu ini tak tertahankan Haruskah seperti terinjak bumi Atau tergelak tawa Entah sebuah keberanian Rindu ini akan tersimpan Juga tersampaikan Oleh waktu yang kian sebentar Bila saatnya tiba Tentang rindu ini untukmu Akan kuseduh dalam racikan kopi ini Bersama gula Hingga rindu ini terasa pahit dan manis. Akan kuberikan untukmu. Ckrng, 15 November 2017

Menanti

Menanti                                            Th 2015 Butiran kristal berkilau seperti gemilang yang melambai lambai. Seakan Ia sudah lelah dengan era zaman Ketika jam berhenti sesaat Karena hanya bunyi mesin printer sebagai pengisi waktu Tapi Suara convayor seakan menjerit Betapa lelahnya dirinya Akan penantian ini Ketika ia terinjak oleh kaki kaki benda mati Dia begitu sabar menunggu penantian ini.