Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Mari berfikir positif!

Tanaman yang di tanam tak selamanya menghasilkan buah yang baik. Terkadang ada juga beberapa tanaman yang di tanam mati sebelum berbuah. Itu sebabnya kita harus hati-hati dalam merawat tanaman ibarat dalam berfikir. Kebanyakan beberapa orang yang sering di temui di sekitarku lebih banyak berfikir negatif daripada positif thinking aku sendiri mengalaminya. Padahal berfikir positive lebih menyenangkan. Contohnya ketika sedang menghadapi ujian yang benar-benar berat berfikir positif saja kepada Tuhan.  Mungkin Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang lebih baik akan hal itu. Walau terkadang berfikir positif lebih susah daripada negatif. Karena segala sesuatu dengan berfikir positif akan menghasilkan buah positif dari pemikiran hasil itu. Suatu ketika aku bertemu banyak orang di pusat keramaian.  Tiba-tiba seseorang memaki-maki diri sendiri. "Sial,  ini kenapa ramai banget? Jalan macet aku akan terlambat kerja bla bla bla."  Pada kenyataannya itu hal yang sangat sepe...

Mirisnya hidup di zaman teknologi gadget

 Sumber gambar: https://www.google.com/url Sering aku jumpai beberapa orang dari kalangan muda atau tua. Baik di tempat umum seperti jalan, tempat perbelanjaan, sekolah,  perpustakaan jarang di temui orang tak membawa handphone . Seakan handphone benda yang sangat sakral harus dibawa kemanapun pergi. Apalagi mayoritas pemilik ponsel bukan hanya kalangan yang tua tetapi juga banyak kalangan yang muda. Seperti anak-anak,  seharusnya orang tua perlu melarang atau memberi arahan karena banyak konten yang berbau positif dan negatif. Juga maraknya vidio yang mengandung sara. Kebanyakan anak-anak zaman sekarang memainkan ponsel karena bermain game.  Apalagi ngehitznya permainan online yang dinamakan ML. Ingat Mobile Legend.  Tapi ada juga yang menonton youtube, instagram, facebook dan lainnya. Aku sungguh prihatin dan miris ketika anak-anak zaman sekarang lebih mementingkan gamenya. Berkebalikkan dengan zaman dulu.  Ketika masa kecilku, karena saat it...

Menulis tanpa batas

Menulislah tanpa batas maka kamu lupa akan waktu.  Sebaris kalimat ini membenarkan diriku larut dalam dunia tulis. Seperti dahulu kala itu aku pernah menulis beberapa kalimat beberapa paragraf hingga menjadi bagian sebuah cerita. Cerita aku terbitkan di wp lalu aku batal terbitkan. Rutinitas yang pernah aku lakukan. Kamu tau gak? Aku rindu masa-masa itu. Masa dimana aku aktif membuat cerita yang enggan aku lanjutkan dan lebih memilih membuat cerita baru. Membuang waktu sia-sia tentang sebuah kepenulisan itu hal yang sering aku lakukan. Terkadang aku menyesal tentang itu. Hari berganti sudah,  malam kembali pagi batang  usiaku tak lagi anak-anak. Aku bangun dari tidurku.  Walau kantuk masih menyerang mataku. Sedikit membius hidungku hingga nafasku terengah-engah.  Masih ingat sisa semalam.  Tentang proyek yang belum terselesaikan.  Aku tak mengambil pusing hal itu.  Masa bodo, kemudian  aku pergi ke kamar kecil berwudhu. Menjalankan kewajiban...