Ketika aku berjalan melihat jalanan Yang banyak di huni para peminta Tapi di sini Kau tak menyadari Kau menghamburkan nasi Membuang sisa makanan yang teracuhkan Bila mana ingat itu Aku prihatin terhadap orang-orang yang lebih memilih menghamburkan uang Sungguh mata ini hanya bisa menahan pedihnya hidup Kala itu aku masih memandangi jalanan Di sana aku melihat anak kecil Diminta ibunya untuk meminta-minta Tapi mereka Dengan gampangnya membeli hal yang tak perlu Rentang waktu, jarak, jalan kaki Mereka tak menyerah Mereka membutuhkan sesuap beras Juga garam sebagai perasa Sekuntum peluh menodai wajah mereka Bekerja pontang-panting tiap senja Hati kecilnya tak pernah menyerah Mereka tak fakir ilmu Pada hakikatnya mentari sebagai penanda waktu Bahwa ia kembali ke rumah Februari 2018 Oleh: Fitri Nur Khotimah
Welcome To My Blogger